Misteri Kota Hantu yang Melayang di Awan

Posted by Nge-Baca on Minggu, 18 Oktober 2015

Ribuan orang di Cina mengklaim mereka telah melihat 'kota yang mengambang' di langit. Warga Jiangxi dan Foshan tercengang ketika mereka melihat apa yang mereka pikir adalah gedung-gedung pencakar langit menjulang tinggi muncul dari awan.



Ini Videonya:

Sebuah Channel YouTube, Paranormal Crucible mengatakan dalam sebuah laporan Video:

"Rekaman diambil oleh penduduk lokal menunjukkan sebuah kota besar yang mengambang di awan. Penampakan ini, yang disaksikan oleh ratusan warga dengan shock, hanya berlangsung beberapa menit sebelum benar-benar menghilang."

Channel tersebut berspekulasi bahwa fenomena itu adalah  'hasil dari proyek Blue Beam.'

Project Blue Beam adalah teori konspirasi yang mengklaim bahwa suatu hari nanti NASA dituding akan mensimulasikan invasi alien atau bangkitnya kembali Yesus Kristus menggunakan hologram, untuk menciptakan apa yang disebut Tatanan Dunia Baru (The New World Order).

Serge Monast, seorang conspiracist dari Quebec, awalnya mengajukan peristiwa itu pada tahun 1980 dan meramalkan akan terjadi pada tahun 1983, kemudian 1996 dan kemudian diundur lagi tahun 2000. Namun, faktanya, tahun demi tahun itu berlalu dan ramalan itu tak terjadi.

Paranormal Crucible Video menambahkan:

"Atau bisa jadi peristiwa itu adalah pusaran temporal, alam semesta paralel yang mungkin dimunculkan ke realitas kita sendiri. Hal ini juga mungkin, mengingat prestasi teknologi China yang mungkin memiliki teknologi holografik rahasia yang sedang diuji di wilayah padat penduduk dalam upaya untuk mengukur reaksi publik."

Sebuah kota hantu yang pernah terlihat di China pada tahun 2011. Fenomena ini sebenarnya relatif umum terjadi.


FATAMORGANA
Sementara banyak yang percaya bahwa mereka telah melihat alam semesta paralel, para ahli cuaca mengatakan fenomena itu adalah sebuah ilusi optik yang dikenal sebagai Fata Morgana.

Sebuah Fata Morgana adalah jenis bayangan (mirage) yang mendistorsi jarak objek-object, dan dapat dilihat di darat atau laut.

Ini disebabkan ketika matahari memanaskan atmosfer di atas tanah atau lautan, maka akan menciptakan gradien suhu. Suhu udara di dekat permukaan relatif lebih dingin daripada udara di atasnya, menciptakan lapisan-lapisan yang memiliki perbedaan suhu dan karenanya perbedaan kerapatan.

Ketika cahaya mengenai batas antara dua lapisan yang temperaturnya berbeda ini,  maka cahaya akan dibiaskan dan berjalan pada sudut yang berbeda. Otak kita mengasumsikan bahwa perjalanan cahaya adalah lurus, sehingga ketika cahaya melengkung, kita berpikir objek terletak di jalur cahaya yang berjalan lurus.

Dalam hal ini, cahaya yang dipantulkan dari gedung pencakar langit dibengkokkan ke bawah saat melewati lapisan udara yang lebih dingin, atau udara yang lebih padat. Karena otak menempatkan objek di mana ia akan berada jika cahaya menempuh jalan yang lurus, gedung pencakar langit yang jauh terlihat lebih tinggi dari tinggi mereka yang sebenarnya.

Meskipun penjelasannya sederhana, penampakan aneh terbaru ini membuat para pecinta teori konspirasi bergembira.


Baca Juga:






Sumber: Dailymail.co.uk

Blog, Updated at: 23.51

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.