Anak-anak Kristen Dikurung Dan Dibakar Hidup-hidup Oleh ISIS!

Posted by Nge-Baca on Sabtu, 21 Februari 2015


Isi Klaim :

"Menurut PBB, ISIS Islam menyalibkan dan membakar anak kecil hidup-hidup."

"So ISIS is now burning people alive?
45 and have children in a cage ready to burn?
Tell me why we are not blowing them off the planet?
pigs"


Hoax atau Fakta :
Mix antara Hoax dan Fakta, foto adalah nyata tetapi Deskripsi tidak akurat.

Analisis :

Pada pertengahan Februari 2015, rumor mulai beredar secara online dan mengklaim bahwa Islamic State (atau ISIS) mengancam atau bahkan sudah membakar 45 anak-anak (yang juga kadang disebut anak-anak Kristen) dalam satu kurungan.

Rumor itu sering disertai dengan gambar 'mengerikan', tampak sebuah kandang penuh anak-anak mengenakan jumpsuit oranye (Jumpsuit adalah Jenis pakaian one-piece atau terusan) dengan obor menyala di sampingnya, menunjukkan dari kerumunan anak kecil sudah sangat dekat dengan pengorbanan.

Foto sangat mirip dengan kejadian Pilot Yordania yang dibakar ISIS :

Gagasan bahwa ISIS (mungkin) membakar anak tawanan itu bukan sebuah tindakan teladan, gambar yang beredar ini pun segera membawa pikiran kita kepada peristiwa seputar kematian pilot Yordania, Muadh al-Kasasbeh, yang dibakar sampai mati di penampungan ISIS beberapa waktu lalu.

http://www.theguardian.com/world/2015/feb/03/isis-video-jordanian-hostage-burdning-death-muadh-al-kasabeh

Sebuah video eksekusi mengerikan itu dirilis ke internet pada awal Februari 2015, memprovokasi kemarahan global, kekhawatiran dan kepedulian terhadap tawanan yang masih hidup dari militan ISIS. Dalam klip video dapat dilihat, Kasasbeh mengenakan jumpsuit oranye (mirip dengan yang dipakai oleh anak-anak pada gambar yang beredar) sebelum ia mati terbakar.

Fakta mengenai foto :

Gambar yang beredar adalah fakta (asli), namun rumor tentang ISIS yang membakar anak-anak terlebih dikatakan bahwa itu adalah anak-anak Kristen adalah palsu.

Foto diambil pada 15 Februari 2015 di kota Douma, Suriah, selama protes anti-pemerintah. Dan citra visual tampak disengaja, dimaksudkan untuk membandingkan tindakan Presiden Suriah, Bashar al-Assad, dengan yang ISIS. Anak-anak itu bukanlah tawanan dari Islamic State (ISIS) atau lembaga lainnya, dan mereka tidak pernah dalam bahaya selama protes di luar Damaskus. Anak-anak suriah ini sengaja berpakaian mirip seperti sandera ISIS, tetapi hanya aksi teaterikal saja. Berikut berita yang kami kutip dari Independent dan Al-Arabia, yang juga bisa Anda kroscek sendiri di media online suriah :

"Syrian children dressed up as Isis hostages in death cage for anti-Assad protest

Anti-government activists in Syria have dressed young children up as Isis hostages and put them in a cage next to a flaming torch in a protest mimicking the death of Jordanian pilot Muath al-Kasasbeh.

The children, wearing orange jumpsuits like those frequently seen in the group’s execution videos, were holding banners with slogans condemning President Bashar al-Assad."




http://www.independent.co.uk/news/world/middle-east/syrian-children-dressed-up-as-isis-hostages-in-death-cage-for-antiassad-protest-10049337.html

http://english.alarabiya.net/en/News/middle-east/2015/02/16/Disturbing-images-revealed-of-Syrian-children-re-enacting-ISIS-execution.html

Anak laki-laki dan perempuan berpakaian warna oranye mirip pesakitan, dimasukkan dalam kerangkeng seolah-olah akan dibakar. Teaterikal ini untuk memrotes aksi sadis yang dipertontonkan oleh ISIS saat membakar hidup-hidup pilot Suriah. Pada adegan protes itu, seorang lelaki membawa obor menyala seperti yang digunakan untuk membakar Lt Moaz al-Kasasbeh.

Aksi ini merupakan protes terhadap kekejaman Presiden Suriah Bashar al-Assad yang disamakan dengan kekejian yang dipertontonkan oleh ISIS. Di dalam kerangkeng besi itu, beberapa anak tampak membawa spanduk bertuliskan 'hentikan pembunuhan anak-anak'.

Protes ini dilaksanakan di Douma, yang bertujuan untuk menarik perhatian warga Suriah, sebab banyaknya korban meninggal akibat serangan udara yang dilakukan oleh pasukan yang setia kepada Assad. Unjuk rasa itu sekaligus mengutuk kurangnya perhatian internasional, dibandingkan dengan hal yang berkaitan dengan ISIS.

Protes ini muncul setelah ratusan orang meninggal dunia di Douma, 55 (lima puluh lima) orang diantaranya adalah wanita dan anak-anak, pada 10 (sepuluh) hari pertama serangan rezim udara, data ini dari laporan kelompok pemantau yang berbasis di Inggris, 'Syrian Observatory for Human Rights' (S.O.H.R).

CMIIW and Typo.
Sikapi dengan bijak, semoga bermanfaat.
Salam Internet Sehat!


Referensi :
  • Dari berbagai sumber

Blog, Updated at: 18.47

2 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.