Gold Museum dan Legenda Harta Inca yang Hilang

Posted by Nge-Baca on Senin, 05 Oktober 2015

Gold Museum di Bogota adalah salah satu museum yang paling penting Columbia, karena menampilkan koleksi kerajinan emas yang luar biasa dari masa Pra Hispanik. Museum ini memiliki lebih dari 34.000 keping emas, milik budaya asli yang hidup lebih dari 500 tahun yang lalu, selama Kekaisaran Inca dan jauh sebelum itu. Emas-emas yang dipamerkan merupakan koleksi terbesar dari seni emas Amerika Selatan pra-Columbus di dunia, dan bersama-sama dengan karya-karya seni seperti tembikar, kayu, tekstil dan benda-benda arkeologi lainnya, mereka menceritakan kisah-kisah dari lebih selusin masyarakat adat yang menghuni dari apa yang sekarang dikenal sebagai Kolombia sebelum tersentuh oleh Eropa.

Penduduk asli Amerika Selatan kaya akan emas dan perak. Orang-orang ini telah memiliki pertambangan di Andes dan menghasilkan karya-karya dengan logam mulia itu selama ribuan tahun, menciptakan perhiasan  dan pernak pernik yang halus buatannya. Penggunaan emas adalah untuk upacara keagamaan dan upacara adat, sebagai persembahan yang indah untuk para dewa atau tanda status dan kekuasaan.

Sebuah display di Museum Emas di Bogota. Topeng emas ini dibuat antara 200 SM sampai 900 Masehi.

Ketika Spanyol datang, mereka dengan cepat menjarah ribuan kilo emas dan perak Kekaisaran Inca. Emas yang selamat dari penjarahan hanyalah yang tersembunyi di makam-makam rahasia dan situs-situs suci, dan sekarang berada di Museum Emas. Museum ini didirikan pada tahun 1939 dengan akuisisi besar pertama, adalah sebuah peti berisi emas orang-orang Quimbaya yang disebut Poporo Quimbaya. Permukaan yang halus dari bejana emas dan mahkota yang simetris membuat itu seperti hasil buatan modern, meskipun sebenarnya dibuat antara 1500 sampai 2000 tahun yang lalu.

Koleksi museum yang paling berharga adalah Muisca Raft ditemukan pada tahun 1886 di sebuah gua Kolombia. Potongan ini panjangnya sekitar 10 inci dan menggambarkan seorang kepala suku berdiri di rakit datar dan dikelilingi oleh imam dan pendayung, ini tampaknya menggambarkan upacara di El Dorado yang legendaris, sebuah kota yang dikatakan memiliki kekayaan yang tak terbayangkan, yang menggoda penjajah Spanyol. Item beratnya 287 gram dan 80% adalah emas.

The Muisca Raft, sekitar tahun 600 AD - 1600 AD.

Seperti yang tampak dari Museum Emas, penjajah Spanyol tidak berhasil mendapatkan semua harta Inca, dan beberapa percaya bahwa ada koleksi yang lebih besar - timbunan besar emas, tersembunyi di suatu tempat jauh di dalam gunung, masih menunggu untuk ditemukan.

Legenda ini dimulai pada abad ke-16, ketika Kaisar Atahualpa ditangkap oleh komandan Spanyol Francisco Pizarro. Pizarro setuju untuk melepaskan Atahualpa jika Kaisar Inca mengisi penuh sebuah ruangan besar, sekitar 7x 5 x 2,5 meter dengan emas dan perak. Atahualpa menyanggupinya, namun sebelum bagian terakhir tebusan dan yang terbesar disampaikan, Spanyol takut akan dapat serangan dari panglima Atahualpa, sehingga mereka mengeksekusi Atahualpa. Cerita berlanjut, ketika masarakat Atahualpa tahu bahwa raja mereka akhirnya dibunuh Spanyol, mereka mulai paham bahwa Spanyol hanya menginginkan emas dan perak mereka. Mereka pun kemudian mengubur emas-emas mereka di sebuah gua rahasia di gunung Llanganates, di suatu tempat antara Andes dan Amazon. Ada versi yang berbeda yang mengatakan bahwa emas-emas itu dilemparkan ke danau sehingga Spanyol tidak pernah bisa mendapatkannya.

Selama dua ratus tahun ke depan, puluhan ekspedisi yang membawa ribuan orang datang mencari harta yang hilang, tapi pegunungan Llanganates menolak untuk menyerahkan rahasianya.

Sebuah masker penguburan, sekitar tahun 100 SM - 400 AD.

Sulit untuk mengatakan apakah itu benar-benar terjadi atau hanya dongeng, tetapi ada ekstensi lain untuk cerita ini. Legenda berlanjut bahwa seorang Spanyol bernama Vincente de Valverde, yang kemudian menjadi uskup Cuzco, menemukan emas setelah menikah dengan seorang putri Inca lokal. Sebelum meninggal, Valverde menulis panduan lengkap - yang disebut Derrotero de Valverde - tentang cara untuk menemukan harta karun itu, dan dokumen diwariskan ke Raja Charles V dari Spanyol. Beberapa upaya dilakukan untuk menemukan harta itu tapi setiap kali raja mengirim orang-orangnya maka akan menghilang secara misterius.

Tidak ada yang tahu tentang harta karun atau panduan itu, sampai lebih dari 300 tahun kemudian, di tahun 1850-an, ketika ahli botani Inggris Richard Spruce dilaporkan menemukan panduan Valverde dan peta terkait. Richard Spruce tidak bisa menemukan emas, tapi pencari harta karun Kapten Barth Blake diyakini menemukannya.

Blake membuat peta wilayah tersebut dan mengirimkan beberapa surat ke rumahnya. Dalam salah satu suratnya ia menulis:

Tidak mungkin bagi saya untuk menggambarkan kekayaan yang sekarang terletak pada gua yang ditandai pada peta saya, tapi saya tidak bisa mengambilnya sendirian, bahkan ribuan orang juga tidak  ... Ada ribuan kerajinan emas dan perak dari Inca dan pra-Inca kerajinan, karya para pandai emas paling mahir, yang anda tidak dapat bayangkan kemahirannya, sosok seukuran manusia yang terbuat dari tempaan emas dan perak, demikian juga burung, hewan, batang jagung, bunga, yang semuanya terbuat dari emas dan perak. Ada juga pot-pot penuh perhiasan yang paling luar biasa. Vas emas penuh zamrud.

Blake mengambil apa yang bisa ia bawa dan berangkat ke New York di mana ia berencana untuk mengumpulkan dana bagi sebuah ekspedisi untuk mengambil semua harta. Namun Blake tak pernah mencapai New York. Ada yang mengatakan dia didorong ke laut. Jika cerita itu benar, Blake mungkin orang terakhir yang melihat emas yang hilang tersebut.

Legenda harta Inca yang hilang bertahan sampai saat ini, menginspirasi puluhan buku, film dan para petualang yang sesekali masih berkeliaran di hutan belantara Amerika Selatan untuk mencarinya.



Sebuah perisai dada dalam bentuk sebuah-manusia kelelawar, sekitar tahun 900 AD - 1600 AD

Sebuah sosok wanita terbuat dari tanah liat, sekitar tahun 300 AD - 1600 AD





Amulet (jimat) Emas


Liontin Telinga



Baca Juga:








Source: hiddenunseen.blogspot.com

Blog, Updated at: 09.42

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.