Pada tahun 1999, tiga perampok makam sedang menyisir hutan dekat Nebra, sekitar 180 km sebelah barat daya Berlin, Jerman, dengan menggunakan detektor logam ketika mereka tersandung pada harta yang luar biasa. Daerah hutan ini telah menghasilkan benda-benda berharga di masa lalu karena disana terdapat beberapa pemukiman manusia tertua di Eropa. Kali ini para perampok berhasil menemukan dua pedang perunggu, dua kapak, pahat, beberapa fragmen dari gelang spiral dan disk perunggu mengkilap dengan tatahan emas. Yang paling berharga di antara benda-benda itu adalah adalah disk perunggu tersebut, dan para perampok tahu itu. Apa yang mereka tidak tahu adalah disk yang berharga ini adalah salah satu penemuan arkeologi paling signifikan abad ini.
Para perampok makam telah menemukan apa yang sekarang disebut "Nebra Sky Disk" (piringan Langit Nebra), dan menurut UNESCO, itu adalah "Penggambaran kongkrit tertua di dunia dari fenomena kosmik." Disk berdiameter sekitar 30 cm dan berat 2,2 kg. Lapisan tipis berwarna biru-hijau dengan simbol-simbol emas daun yang timbul, menggambarkan bulan sabit, matahari (atau mungkin bulan purnama), dan planet merkurius, venus, mars serta bintang-bintang, termasuk gugus bintang yang ditafsirkan sebagai Pleiades.
Dua busur emas sepanjang di kedua sisi yang ditambahkan kemudian (satu hilang) menunjukkan sudut yang tepat antara posisi matahari terbenam saat soltis musim panas dan musim dingin pada garis lintang bukit Mittelberg, di mana Nebra Sky Disc ditemukan. Penambahan terakhir untuk disk adalah busur yang lain di bagian bawah dikelilingi dengan beberapa coretan yang maknanya tidak diketahui pasti, namun sering diartikan sebagai "The Sun Boat" (Perahu Matahari) dengan banyak dayung. Sekitar empat puluh lubang terdapat disekeliling disk.
Setiap simbol pada disk adalah bagian dari sistem kepercayaan Eropa yang kompleks. Matahari disembah sebagai pertanda kehidupan di seluruh Eropa. Bulan digunakan sebagai simbol untuk menandai berlalunya waktu. Perahu Matahari menggambarkan mitologi dari periode ini yang mengatakan bahwa matahari selama malam melakukan perjalanan dengan menggunakan perahu surya. Pleiades digunakan sebagai penanda pertanian oleh petani dari peradaban kuno Mesopotamia dan Yunani Kuno. Gugus bintang ini muncul di bulan Maret dan menghilang pada bulan Oktober, sehingga petani tahu kapan mereka harus melakukan kegiatan pertanian tertentu.
Nebra Sky Disk yang membawa semua simbol ini bersama-sama dalam format portabel menggabungkan pemahaman yang luar biasa dari fenomena astronomi dengan keyakinan agama dari masa itu, menceritakan kepada para arkeolog untuk pertama kalinya apa yang orang-orang kuno benar-benar lihat, amati dan percayai. Disk yang luar biasa ini pada awalnya diyakini adalah palsu. Tapi analisis ilmiah yang rinci mengungkapkan bahwa disk setidaknya berusia 3.600 tahun dan adalah artefak otentik yang sangat berharga.
Para ilmuwan kuno telah memetakan bintang-bintang selama ribuan tahun. Karya-karya megalitik astronomis kuno dan kompleks seperti Lingkaran Goseck dan Stonehenge membuktikan bahwa manusia memiliki pengetahuan tentang bintang-bintang dan peristiwa astronomi dasar seperti gerhana dan soltis. Tapi gambar bintang realistis tidak muncul sampai 1400 SM di Mesir, dan ini awalnya dianggap yang tertua yang dikenal manusia, sampai penemuan Nebra Sky Disk.
Mungkin Nebra Sky Disk tidak akan menimbulkan keterkejutan yang besar jika ditemukan di Mesir atau di Yunani di mana peradaban mereka telah mencapai kecanggihan tingkat tertentu selama Zaman Perunggu. Tapi disk ini ditemukan di jantung kegelapan Eropa Utara yang memiliki reputasi primitif dan bar-bar. Di sini tidak ada kota-kota besar, tidak ada bentuk-bentuk awal tulisan, tidak ada tanda-tanda adanya filsafat. Sebaliknya, yang ada hanyalah batu-batu kasar yang disusun menjadi monumen membingungkan yang tujuannya tidak diketahui lagi saat ini. Segala sesuatu yang arkeolog telah teemukan di sini adalah pedang, tombak dan kapak yang menunjukkan masyarakat primitif. Tapi penemuan Nebra Sky Disk memaksa kita untuk mengubah pemahaman kita tentang bagaimana peradaban mungkin telah datang ke Eropa kuno.
Miranda Aldhouse-Green, profesor arkeologi di University of Wales, mengatakan kepada BBC:
"Kita sedang berhadapan dengan orang-orang yang memiliki kemampuan luar biasa, tidak hanya keterampilan teknologi, tetapi juga kemampuan intelektual besar. Mereka mampu memahami dunia mereka, mereka mampu untuk menggambarkannya. Ada imajinasi yang luar biasa di sini, dan ada kemampuan untuk mengkodekan informasi dan keyakinan yang mereka turunkan dari generasi ke generasi. "
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar