Alquran Raksasa Berbau Harum Mendadak Muncul di Tanggul Lumpur Sidoarjo

Posted by Nge-Baca on Minggu, 01 Februari 2015


Rumor dan Klaim :

Dua warga mengamati Alquran raksasa berbauh harum di rumah ustadz Anang di Glagah Arum, Porong, Sidoarjo, Senin (12/1/2015).

Pimpinan jamaah istiqhosah Desa Glagah Arum, Porong, Sidoarjo, Anang Asrianto, mengklaim tiba-tiba Al Quran muncul di kamarnya.

Di tengah istighotsah rutin di rumah Ustadz Anang Asriyanto di Desa Glagah Arum, Kecamatan Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, jamaah dikejutkan suara benda jatuh dari kamar depan rumahnya.

Begitu istighotsah selesai, Anang Asriyanto mengecek asal suara tersebut ke kamar karena dikira benda jatuh atau muncul retakan tanah baru karena lokasi rumah dengan tanggul lumpur Lapindo jaraknya hanya sekitar 500 meter.

Begitu kamar dibuka, Ustaz Anang kaget dengan benda aneh tersebut. Warnanya hitam, bentuknya lebar dan tinggi.

Setelah dicermati ternyata benda tersebut adalah Alquran raksasa. Kamar tempat Alquran raksasa ditemukan tersebut berukuran sekitar 3 x 3 meter.

Hingga kini Alquran dengan sampul hitam dengan tiga jenis tulisan Arab tersebut diletakan di ranjang tidur (dipan).

Tak pelak, ranjang tidur yang ada kasurnya itu penuh.

Bau dari kertas Alquran menyerupai minyak wangi yang ada pada kain penutup Ka'bah.

"Memang banyak orang yang mengatakan seperti itu, terutama orang yang sudah melaksanakan (ibadah) haji," tutur Ustaz Anang Asriyanto.

Alquran raksasa yang ditemukan secara tiba-tiba itu, oleh Anang, yang mengaku pernah jadi sopir taksi dan sopir pribadi, dibawa ke ruang tamu untuk dilihat bersama-sama dengan jemaah lainnya.

Wartawan Surya (TRIBUNnews.com Network) melaporkan, sekitar 100 jemaah istighotsah kagum dengan karunia yang ada, karena kitab suci itu muncul pada saat istighotsah.

"Alhamdulillah isi dari Alquran itu sama dengan isi Alquran pada umumnya baik itu harokat dan suratnya," tegasnya.

Anang bersama jemaah istghotsah lainnya, seperti Nur Khanin, heran dengan jenis kertas Alquran itu.

Kertas berwarna cokelat itu belum pernah dijumpai di toko kertas atau kertas pada umumnya, terutama bau harum yang ada. Begitu pula alat yang dipakai menulis juga tidak diketahui, apakah spidol atau alat tulis lain.

"Yang kami tahu ada tiga perbedaan penulisan, karena bentuk hurufnya tidak sama," jelas Nur Khanin.

Yang paling menarik dalam Alquran itu adalah pada halaman awal yakni Surat Al Fatihah. Di bagian tepi surat tersebut penuh dengan warna merah dan hijau sehingga menjadikan Alquran bertambah elegan.

"Memang sangat bagus," tambah Nur Khanin dengan rasa kagum.

Ustaz Anang Asriyanto saat ditanya sebelum penemuan Alquran secara tiba-tiba di kamar depannya, mengaku tidak ada mimpi atau firasat apapun.

"Ya waktu itu Ustadz Nur Khanin membaca doa langsung muncul suara glodak. Ya namanya barang gaib ya nggak tahu dari mana asalnya. Kamar saya juga tidak ada atapnya," tutur Anang.

Sesuai rencana, Alquran akan disimpan di rumah santri yang rumahnya berukuran besar.

Rumah Anang sendiri ukurannya sekitar 8 x 20 meter sehingga jika ada orang yang ingin tahu akan sulit.

"Kalau ditaruh di rumah yang besar orang akan mudah melihat dan mengkaji bersama."

Link berita Tribun News : http://www.tribunnews.com/regional/2015/01/12/alquran-raksasa-berbau-harum-mendadak-muncul-di-tanggul-lumpur-sidoarjo

Screenshot Berita Merdeka :



Hoax atau Fakta :
HOAX, ini murni Fraud.

Analisis :

Dalam Black’s Law Dictionary menyebutkan bahwa fraud adalah kesengajaan melakukan kesalahan terhadap kebenaran untuk tujuan mendapatkan sesuatu yang bernilai atas kerugian orang lain atau mendapatkannya dengan membelokkan hukum atau kesalahan reprentasi suatu fakta, baik dengan kata maupun tindakan; kesalahan alegasi (mendakwa orang untuk melakukan tindakan kriminal), menutupi sesuatu yang harus terbuka, menerima tindakan atau sesuatu yang salah dan merencanakan melakukan sesuatu yang salah kepada orang lain sehingga dia bertindak diatas hukum yang salah.

Asal-usul peristiwa :

Warga Desa Glagaharum dihebohkan dengan penemuan Al-Quran di sebuah kamar milik Anang Asriyanto, saat menggelar istighosah dengan 50 orang, pada hari Selasa 2 Desember 2014 lalu.

"Saat itu seorang jamaah mencari sumber suara mendengar suara "Blek" di luar rumah namun tidak ditemukan apapun. Namun saat memeriksa sebuah kamar berukuran 3x3 meter, ditemukan benda panjang dibungkus kain hitam. Tidak ada kerusakan di genting atau lantai yang hanya beralaskan karpet.

Saat dibuka ternyata Al Quran berukurang raksasa. Spontan jamaah yang melihat Al Quran raksasa itu langsung memegang dan menciumnya,"
terang salah satu warga yang turut dalam pengajian itu.

Penemuan Alquran raksasa di rumah Anang Asriyanto di Desa Galgaharum membuat warga penasaran. Warga yang datang langsung mengerubuti rumah bapak dua anak tersebut.

Warga yang penasaran, berkumpul di sekitar rumah Anang.

Namun aksi warga yang penasaran dengan mengintip dari jendela membuat Kepala Desa (Kades) Glagaharum, Kusmianto, geram. Kades Kusmianto menghalau dan mengimbau warga untuk tidak mendatangi rumah tersebut.

"Ini rekayasa, ini tahayul. Tolong warga jangan percaya dengan peristiwa ini. Ayo bubar," kata Kades Kusmianto di sekitar rumah Anang RT 12 RW 3, pada hari Selasa 13 Januari 2015 lalu.

Namun imbauan kades tidak dihiraukan warga. Warga malah asyik mengintip ke jendela untuk melihat Quran raksasa berukuran panjang 2 meter, lebar 2,40 meter, tebal 15 cm dan berat sekitar 1 kwintal.

Lalu Kades, RT, RW dan koramil melakukan koordinasi di balai desa untuk mengatasi perihal penemuan Quran yang datang tiba-tiba di rumah Anang.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sidoarjo melakukan pengecekan atas Alquran yang diklaim tiba-tiba 'jatuh' dan ditemukan di kamar rumah Anang Asriyanto. MUI melakukan pengecekan satu per satu baik huruf hijaiyah dan lafadz dalam Alquran yang ditulis tangan tersebut. Dan MUI menemukan kelebihan satu kalimat di surat Al Baqarah.

"Kami memeriksa satu per satu lafadz dan huruf hijaiyah di dalam Alquran tersebut. Selain itu juga dilihat kebenaran mushaf tersebut," kata Ketua MUI Sidoarjo KH Usman Bahri kepada jurnalis di kantornya di Jalan Pahlawan No 8, pada hari Selasa 13 Januari 2015.

KH Usman Bahri juga menjelaskan, hasil dari pemeriksaan satu per satu pihaknya menemukan kelebihan satu kalimat. "Kelebihan satu kalimat itu di "Unzila" yang diulang dua kali secara berjajar. Itu terdapat ayat ke-4 Surat Al Baqarah. Jadi ada tiga lafadz "Unzila" dalam ayat ke-4 surat Al Baqarah," tambahnya. KH Usman tidak menampik jika mushaf atau kumpulan wahyu dalam Alquran tersebut ditulis tangan. Namun pihaknya tidak sependapat jika Alquran itu datang dengan cara jatuh di dalam kamar atau ruangan. "Adanya penemuan ini harus ada pendapat dan sikap. Karena dikhawatirkan akan muncul keyakinan dan anggapan yang liar di masyarakat," jelasnya.



Detail Mengenai Al Quran Raksasa Sidoarjo :

Anang Asriyanto (38 Tahun) adalah pemilik rumah di Desa Glagaharum RT 12 RW 3 Porong, Sidoarjo. Ia juga yang mengklaim bahwa Al-Quran ini datang secara tiba-tiba.

Rumah bercat hijau kombinasi itu tidak berplafon dan memiliki ketinggian sekitar 7 meter dari genting hingga lantai. Dalam kamar tersebut terlihat tempat tidur dan almari 2 pintu. Di atas tempat tidur itu terlihat kasur kapuk yang sudah usang dan terlihat sampul Alquran warna hitam yang tergeletak serta belum diketahui terbuat dari apa (Saat Al-quran diklaim ditemukan, Tempat tidur belum ada).

Kapolsek Porong mengamati kondisi ruangan kamar milik anang penemu Al-Quran raksasa

Rumah tersebut milik mertuanya, Umi Kulsum (60) dan ditempati bersama istrinya, Siti Maryam sejak tahun 1996. Anang sendiri warga Desa Gempolsari, menikah tahun 1995.

Kepala desa dan sejumlah pihak terkait di Sidoarjo akhirnya turun ke lapangan. Rapat yang digelar oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sidoarjo dan Forum Pimpinan Kecamatan (Forpinka), Polres Sidoarjo serta tokoh masyarakat, telah memutuskan Al Qur’an raksasa yang ditemukan di rumah Anang Asriyanto disimpan di kantor MUI Sidoarjo.

Rumah Anang akhirnya di beri garis polisi (police line) oleh Kapolsek Porong Sidoarjo, Kompol Mujiono. Dan quran tersebut dibawa oleh MUI Sidoarjo menggunakan Mobil Pickup Putih pada hari Selasa 13 Januari 2015 sekitar pukul 1 Siang, untuk teliti serta dibenahi ayat yang salah dan ditaruh di Museum nantinya.

Polisi memasang garis pengaman (police line) di sekitar rumah Anang.

MUI Sidoarjo mengevakuasi Quran dengan mobil pickup warna putih.

Yang jelas, dari penelurusan kami, faktanya Anang Asriyanto ini adalah seorang Paranormal, sekali lagi Paranormal. Dan warga sekitar tidak ada yang tahu tentang Al-quran raksasa ini sebelum heboh di media nasional dan internet.

Tokoh masyarakat serta Kapolsek sendiri menyatakan bahwa kisah tentang Kitab Suci yang datang secara tiba-tiba ini adalah klaim Hoax semata. Sedangkan Alquran yang memiliki panjang 2 meter, lebar 2,40 meter, tebal 15 cm dan berat sekitar 1 kwintal tersebut nyata dan ada (meski hanya buatan tangan).

Silahkan dinilai pernyataan Anang berikut :

"Saya tetap kuat sama keyakinan saya. Hakkul yakin. Meskipun pihak Desa maupun warga sekitar menganggap Al-Qur’an ini rekayasa. Itu terserah mereka mau berkata apa. Tapi saya masih yakin kalau ini turunnya dari Allah,"
papar Anang Asriyanto kepada sejumlah jurnalis yang meliput.

Aksi Penipuan Anang Terbongkar :


Aksi Tipu-tipu Kemunculan Al-Quran Raksasa Terbongkar. Anang mengakui bahwa Al-quran itu dibeli dari warga Cangkring, Kecamatan Candi, seharga Rp. 42.000.000,-

Pengakuan Anang Asrianto warga Porong, Sidoarjo, tentang Alquran raksasa yang disebutkan jatuh dari atap akhirnya terbongkar hanya penipuan belaka. Penelusuran Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sidoarjo menemukan fakta bahwa Anang membeli membelinya dari orang lain seharga Rp. 42.000.000,- (Empat Puluh Dua Juta Rupiah).

Ketua MUI Kabupaten Sidoarjo KH Usman Bahri mengatakan, pengakuan itu muncul setelah Anang yang warga Desa Glagaharum dicecer dalam rapat bersama MUI Sidoarjo.

"Dalam rapat tadi, Anang kami cecar dengan berbagai pertanyaan, hingga akhirnya ia mengakui semuanya," ujar Ketua MUI Kabupaten Sidoarjo KH Usman Bahri, pada hari Rabu 28 Januari 2015.

Menurut Usman Bahri, Anang akhirnya mengakui Al-quran itu dibeli dari warga Cangkring, Kecamatan Candi, seharga 42 Juta Rupiah. Al Quran tersebut selanjutnya dijatuhkan pada saat acara istiqhosah sedang digelar di samping rumah Anang.

Sebelumnya diberitakan, pada Senin 12 Januari 2015 silam, Anang Asrianto mengklaim Al Quran dengan panjang dua meter dan lebar dua meter lebih dan beratnya dua kwintal tiba-tiba muncul di kamar rumahnya. Awalnya, Anang mengaku tidak tahu siapa yang menaruh Al Quran itu di kamar tersebut.

Menyusul penemuan tersebut, MUI Sidoarjo turun tangan. Sehari sesudah penemuannya, Al Quran tersebut diamankan Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat. Al Quran dibawa agar tidak menimbulkan penafsiran yang macam-macam di kalangan masyarakat.

Update Terbaru :

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sidoarjo akan membakar Alquran raksasa yang sebelumnya bikin heboh di Desa Glagaharum, Kecamatan Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Keputusan itu diambil lantaran ditemukan banyak lafaz keliru.

Melansir suara.com, Ketua MUI Sidoarjo KH Usman Bahri mengatakan pembakaran dilakukan agar tidak menimbulkan gejolak di masyarakat, sekaligus sebagai pembelajaran bagi masyarakat.

Rencananya, pembakaran akan dilakukan di pendopo Kabupaten Sidoarjo. Saat ini, quran raksasa itu masih di kantor MUI Sidoarjo.

Saat ini, ulama setempat masih menunggu Surat Keputusan dan berita acara dari Bupati Saiful Illah. Tanpa dua hal itu, dikhawatirkan rawan persoalan di kemudian hari. "Saat ini bupati masih di luar kota," kata Ilhamudin, anggota MUI Sidoarjo.

Pesan Admin :

Sekarang kita semua tahu, bahwa ini hanyalah penipuan semata. Hal seperti ini, kita tidak harus saling tuding dan menyalahkan, karena ini sudah menjadi kesadaran sosial bagi kita semua. Tingginya pendidikan dan kecerdasan seseorang kadangkala dikalahkan oleh sebuah mitos atau fenomena rekayasa seperti ini. Terbukti dengan banyaknya kasus-kasus fenomena yang direkayasa seperti manusia bertelur, batu ponari, juga rumor dukun tiban, benda bertuah, serta aksi tipu-tipu berbalut religi lainnya, yang nantinya akan berujung pada scam.

Mempercayai yang takhyul atau gaib itu tidak dilarang selagi itu adalah kewajiban dalam berkeyakinan, tetapi tidak serta-merta membuat kita mempercayai seluruh argumen orang yang belum tentu fakta dan bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Sehingga membuat manusia khilaf dan berujung musrik.

Musyrik menurut syariat Islam adalah perbuatan menyekutukan Allah dengan apa pun, merupakan kebalikan dari ajaran ketauhidan, yang memiliki arti Meng-esa-kan Allah. Kata syirik sendiri berasal dari kata syarikah atau persekutuan, yaitu mempersekutukan atau membuat tandingan hukum atau ajaran lain selain dari ajaran atau hukum Allah. Syirik adalah akhlak yang melampaui batas aturan dan bertentangan dengan prinsip tauhid yaitu dengan mengabdi, tunduk , taat secara sadar dan sukarela pada sesuatu ajaran atau perintah selain dari ajaran Allah. Dalam agama apapun, syirik adalah dosa yang tak bisa diampuni kecuali dengan pertobatan dan meninggalkan kemusyrikan sejauh-jauhnya. Kemusyrikan secara personal dilaksanakan dengan mengikuti ajaran-ajaran selain ajaran Tuhan secara sadar dan sukarela (membenarkan ajaran syirik dalam qalbu, menjalankannya dalam tindakan dan berusaha menegakkan atau menjaga ajaran syirik tersebut).

Sikapi dengan bijak, semoga bermanfaat.
Salam Internet Sehat!


Referensi :
  • Suara
  • Atjeh Post
  • Merdeka
  • Tribun News
  • Dari berbagai sumber

Blog, Updated at: 02.28

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.